Senin, 01 Desember 2014

Gambar 6.2 Kemacetan sudah menjadi makanan sehari-hari 
warga Jakarta (Foto: Tian)

" Motor dipilih sangat tepat karena mengingat jalanan di Jakarta sangat macet dengan akses jalan yang sulit, menggunakan motor lebih efisien dan hemat biaya juga." 



(Jakarta, 22/10) Setiap harinya kemacetan di Jakarta tidak bisa diatasi. Khususnya dari kalangan mahasiswa lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor.
Pada umumnya penggunaan kendaraan umum, seperti kereta, atau bus, digunakan saat berpergian jauh keluar kota. Kendala yang terjadi saat musim hujan, Jakarta tergenang air. Aktivitas masyarakat menjadi terhambat, dan kemacetan semakin parah. Hampir di setiap sudut Jakarta memiliki titik kemacetan.

Sebagai mahasiswa, Badi (21 thn) kesehariannya hanya kuliah yang melewati daerah Cengkareng sampai Blok M. “Titik macet yang dilewati antara lain, Cengkareng, Daan Mogot dan apalagi sedang ada pembaruan jalan antisipasi dari pemerintah untuk mengatasi banjir di jalan tersebut, serta jalan panjang, radio dalam, hingga fatmawati”, ujarnya.
Meskipun banjir sudah menjadi langganan di Jakarta, bagi sebagian pengguna jalan selama akses jalan yang ingin kita lewati masih bisa dilalui, aktivitas masih bisa dikita jalani walaupun dipaksa apalagi jika aktivitas tersebut sangatlah penting. Sebagai pengguna jalan, kita harus tau jalan alternatif guna untuk menghindari kemacetan.

Penggunaan angkutan umum dibandingkan motor, sangatlah tidak efisien waktu dan pengeluaran juga semakin membengkak. Untuk kemacetan di Jakarta, tidak ada yang bisa disalahkan. Apalagi pemerintah dan masyarakat juga sebagai pengguna jalan, mempunyai urusan masing-masing.
Jika diperhatikan, saat ini banyak anak di bawah umur yang sudah menggunakan motor, ini merupakan sikap yang salah. Tidak bisa dipungkiri banyak orang tua yang sudah memberikan motor untuk anak-anak di bawah umur dengan alasan kepentingan yang berbeda-beda, lebih efisien dan menghemat pengeluaran.

Harapan kedepannya sebagai pengguna jalan harus bisa jaga sikap, seperti menaati rambu-rambu lalu lintas, melintas dijalur yang seharusnya. Setidaknya mengurangi kemacetan walau hanya kemungkinan kecil. (Indah)

0 komentar:

Posting Komentar